Letjen
TNI (Purn) H. Andi Muhammad Ghalib, SH, MH: Ketua DPP PPP
dan Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh RI untuk Republik India 2008-2012
Ketokohan seorang
Letjen TNI (Purn) H. Andi Ghalib, SH, MH sudah sangat mumpumi dalam kancah
kehidupan kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan di Indonesia. Berbagai
jabatan penting di bidang legislatif, eksekutif dan yudikatif, bahkan berbagai
jabatan militer sudah dijabatnya mulai zaman orde baru, zaman reformasi hingga
sekarang ini.
Setelah menyelesaikan
tugas sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI Untuk India, putra
kelahiran Bone, Sulawesi Selatan, 3 Juni 1946 ini, merasa terpanggil untuk
kembali membersarkan PPP.
“Saya memilih PPP
adalah sebagai panggilan tugas, pengabdian, dan ibadah untuk membesarkan Islam,
karena jika PPP besar maka Islam akan jaya. Kita masih ingat dengan sangat
prihatin nasib PPP yang di zaman orde baru selalu dikecilkan, di zaman
reformasi digembosi, dan tidak dibiarkan menjadi besar. Oleh karena itu,
saatnya sekarang ini untuk mengembalikan roh kejayaan PPP, karena PPP adalah
satu-satunya partai Islam. Sehingga jika PPP menjadi besar, maka kita akan mampu
melaksanakan amanah dari umat untuk membangun Rumah Besar Ummat Islam, bila
tidak maka PPP akan kehilangan pengikutnya,” ujar Andi M. Ghalib (nama yang
lebih popular baginya), yang juga mantan Jaksa Agung RI, dan mantan Wakil
Gubernur Propinsi Sulawesi Selatan.
Melihat kondisi PPP
sekarang ini, Andi M. Ghalib merasa terpanggil untuk kembali
membangun kebesaran PPP, setelah menyelesaikan tugas sebagai Duta Besar Luar
Biasa dan Berkuasa Penuh RI Untuk Republik India, di negara yang berpenduduk
1,5 milyar jiwa. Selama penugasannya di India, Andi M Ghalib, merasa prihatin
melihat kondisi umat Islam di dunia internasional, yang selalu menghadapi berbagai
masalah dan tantangan. Padahal agama Islam yang notabene meruapakan agama besar
dunia, selalu mendapat stigma dan predikat teroris, yang kebetulan sebagian
dilakukan oleh orang Islam, pada hal Islam adalah agama yang rahmatatan lil alamin.
Menurutnya, predikat
dan stigma yang salah terhadap Islam ini tidak boleh dibiarkan berlangsung
terus, karena akan menjadikan orang benci kepada Islam, karena Islam dapat
ditudding sebagai ajaran yang menghancurkan keharmonisan dunia. Anggapan dan
tudingan yang keliru terhadap ummat Islam tersebut, harus segera dijawab dan
diselesaikan dengan tuntas. Menurut Andi M. Ghalib, kondisi ini hanya bisa
dijawab dan diselesaikan oleh orang Islam melalui PPP dengan menjadi caleg DPR
RI dan Dapil Sulsel II, sekaligus untuk meredam penilaian akan predikat jelek
terhadap Islam.
Alasan lain kata Andi M
Ghalib, untuk melanjutkan kembali pengabdian di DPR RI pada pemilu 2004 yang
lalu, hanya sempat mengabdi selama 2 tahun kemudian Andi M. Ghalib, mendapatkan
tugas baru sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI di Republik
India. Karena itu Andi M. Ghalib, merasa bahwa tugasnya dahulu belum rampung
terutama untuk mengembalikan kebesaran ummat Isalm melalui PPP di parlemen.
“Pada pemulu tahun 2004
yang lalu, kami berhasil menambah 28 kursi di kabupaten/kota dan Propinsi
Sulawesi Selatan, tetapi pada pemilu tahun 2009 perolehan kursi kursi tersebut
telah jauh berkurang, demikian juga DPR RI yang dahulu ada 2 kursi, sekarang
hanya tinggal 1 kursi,” katanya.
Untuk mengembalikan
kejayaan dan kebesaran PPP di Indonesia Timur khususnya di Sulawesi Selatan,
maka diperlukan kerja keras oleh segenap elemen, komponen, dan lapisan partai
dan masyarakat. “Dan untuk itu, kami siap bekerja keras bersama-sama seluruh
kader partai bersinergi dengan umat Islam di Sulawesi Selatan,” tegas Andi M.
Ghalib yang juga mengelola Yayasan Ibnu Hadjar, yang bergerak di bidang sosial
kemasyarakatan dan lembaga pendidikan mulai dari TK, SMP, SMA, SMK dan STIH,
yang berdomisili di Kota Bogor ini.
Tokoh dengan 4 orang
putera dan 13 orang cucu ini mengatakan bahwa, niat berjuang melalui PPP itu
disebut sebagai pengabdian yang tiada akhir. Menurutnya, sekarang ini banyak
kader muda partai ikut serta berjuang untuk membesarkan kejayaan PPP.
“Tokoh-tokoh muda tersebut merupakan tumpuan harapan dari PPP untuk merebut
kejayaan di masa depan, karena mereka adalah intelektual-intelektual muda Islam
yang diharapkan bisa membangun Rumah Besar Ummat Islam,” ujar Andi M. Ghalib
yang sudah pernah menerima puluhan Satya Lencana dan Bintang Seroja, Penegak,
Kesetiaan VIII sampai XXIV tahun, dan Bintang Darma.
Hanya partai Islam yang
besar mampu memperjuangkan Rumah Besar Ummat Islam, karena bila partai Islamnya
kecil, maka tidak akan dapat memperjuangkan rumah besar, karena kecil di
parlemen. “Kita semua harus bekerja keras agar PPP menjadi besar, agar dunia
melihat bahwa PPP adalah representasi dari besarnya ummat Islam di Indonesia,
yang dengan sendirinya akan menghapus stigma yang jelas terhadap umat Islam,”
papar alumni Seskoad dan alumni Lemhanas ini.
Tugas
Selaku Duta Besar LBBP RI Untuk India Telah Diselesaikan dengan Baik
Ketika
Andi M. Ghalib menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI di India, ia
telah mengembalikan roh persahabatan Indonesia dengan India yang selama ini sangat
merosot. Padahal Indonesia dan India adalah pilar dari Konperensi Asia-Afriaka
di Bandung tahun 1955, yang telah melahirkan gerakan Non Blok yang berhasil
memerdekakan bangsa-bangsa Asia dan Afrika. Persahabatan kedua bangsa besar ini
telah merubah wajah dunia dari penjajahan ke alam kemerdekaan. Dua tokoh besar
Konperensi Asia Afrika adalah Soekarno dan Nehru, diperkuat oleh Gamal Abdul
Nasser dari Mesir, Nkrumah dari Ghana, dan Josef Bros Tito dari Yugoslavia.
Tugas
besar itu berhasil dilaksanakan dengan baik, dibuktikan dengan kunjungan resmi
Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono ke India tahun 2011 yang lalu selaku Tamu
Kehormatan Tertinggi. Disamping telah berhasil mengembalikan roh persahabatan
kedua negara besar, Andi M. Ghalib juga telah berhasil meningkatkan nilai
perdagangan dan investasi kedua negara besar Indonesia-India, yang diawali masa
jabatannya nilai perdagangan kedua negara hanya sekitar 3 milyar USS, dan akhir
jabatannya telah berhasil mencapai nilai perdagangan lebih dari 25 milyar USS dalam berbagai macam perdagangan investasi,
dan penanaman modal di berbagai wilayah di Indonesia. Taufikurrahman (Sumber: Bina Persatuan)
Posting Komentar