Suasana Banjir di Wajo, Sulsel |
Banjir yang menerpa Kelurahan Siengkang, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo mengunda
simpati tokoh nasional yang juga mantan Jaksa Agung era Presiden BJ Habibie,
Andi Muhammad Ghalib. Menururt informasi dari beliau para pengungsi masih memenuhi pelataran belakang mesjid agung Ummul
Qura. Dan para pengungsian dari warga mengalami gangguan kesehatan.
Dari Jakarta
Andi M Ghalib rencananya langsung menjenguk salah satu korban banjir yang juga
masih family. Ia menjelaskan, penanganan dan pencegahan banjir perlu dilakukan.
Dan aparat pemerintah setempat perlu mencari solusi agar permasalah ini tidak
terus terjadi.
“Jangan
waktu banjir para aparat sibuk, tapi tak pernah melakukan pencegahan yang
sifatnya melindungi warga,” himbau Andi yang juga Caleg DPR RI Dapil Sulsel
dari PPP ini.
Seperti informasi
yang terhimpun, dari data yang dihimpun Dinas Kesehatan Wajo, jenis penyakit
rawat jalan yang dialami korban banjir antara lain infeksi kulit 37 orang,
SuspekThypoid 1 orang, Influenza 24 orang, nyeri sendi empat orang, diare
delapan orang, sakit telinga satu orang dan vertigo dua orang. Adapun untuk
data penyakit rawat inap, pihaknya belum memperoleh informasi. Dan jumlah
ini bisa bertambah.
Dengan 7
kecamatan terendam itu dan sekitar
2.485 rumah panggung terendam disebabkan
karena dengan curah hujan deras serta sungai Walannae meluap. Sesuai data, kerugian material akibat bencana banjir di
delapan kecamatan di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan ditaksir mencapai Rp70
miliar.
Bupati Wajo Burhanuddin Unru di Wajo, Rabu, menjelaskan, banjir yang menggenangi 20.123 unit rumah itu terjadi akibat luapan sejumlah sungai yang bermuara di Danau Tempe sementara jalur ke luar air hanya satu pintu yakni Sungai Cenranae. (HMS)
Bupati Wajo Burhanuddin Unru di Wajo, Rabu, menjelaskan, banjir yang menggenangi 20.123 unit rumah itu terjadi akibat luapan sejumlah sungai yang bermuara di Danau Tempe sementara jalur ke luar air hanya satu pintu yakni Sungai Cenranae. (HMS)
Posting Komentar